Breaking News

Mempromosikan Medan Sebagai Kota MICE


Kota Medan menjadi satu dari 10 kota di Indonesia yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Dan ini harus terus dipromosikan agar seluruh stakeholder kepariwisataan Sumatera Utara menyadarinya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Sehingga, jumlah wisatawan pun terus meningkat dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan warga Sumatera Utara -- baik secara langsung maupun lewat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Demikian kesimpulan yang bisa kita tarik dari kegiatan "Promosi 10 Destinasi MICE Indonesia di Sumetara Utara" yang berlangsung selama empat hari, 19-22 September 2018. "Dengan promosi pariwisata MICE di Sumut diharapkan target kunjungan wisatawan mancanegara Sumut pada 2019 yang sebesar satu juta bisa tercapai," kata Kabid Area II Regional I Kementerian Pariwisata Kiagoos Irvan Faisal dalam konfrensi pers terkait event tersebut,  Kamis, 20 September 2018. 

Ia mengatakan, acara yang digelar Kementerian Pariwisata itu bertujuan mempromosikan kepariwisataan Sumut khususnya di bidang MICE. Dan MICE dipilih sebagai ujung tombak kepariwisataan karena, selain memiliki multiflier efect yang cukup luas dan besar, Medan memiliki potensi besar untuk itu. "Dengan menjadikan MICE sebagai ujung tombak, Kementerian Pariwisata berharap bisa lebih cepat mendongkrak jumlah wisatawan yang datang. Dan dengan demikian, penerimaan devisa dari sektor pariwisata pun kian besar," kata Kiagoos Irvan.

Sementara itu, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh menambahkan: Selain kota metropolitan baru dan salah satu kota utama  tujuan wisata MICE di Indonesia, Medan juga menjadi hub bagi kota-kota penting lainnya di Sumatera Utara, seperti Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo. Sedangkan, 10 kota utama wisata MICE adalah Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makasar, Surabaya, Menado, Semarang, Batam dan Medan.

Ia menjelaskan, berbeda dengan wisata lainnya, pasar wisata MICE umumnya berupa 'corporate'. Artinya, jumlah dan kualitasnya jauh di atas pasar lainnya. "Ini sangat menjanjikan dalam segala hal. Mulai dari jumlah yang datang, kualitas tamu, hingga pengeluaran uang yang dipastikan lebih besar," kata Masruroh.

Menurut dia, Kementerian Pariwisata berharap transaksi bisnis MICE sebesar Rp 3,750 miliar bisa tercapai sepanjang kegiatan ini berlangsung. Karena itulah, selain di Medan, kegiatan juga dilakukan di tempat wisata lainnya. Salah satunya di Taman Simalem Resort, Sidikalang, Kabupaten Karo.

Penyelenggara acara, Indra Sakti Madewa, menyebutkan, stake holder kepariwisataan Sumut ikut terlibat dalam kegiatan ini. Mulai dari agen perjalanan wisata, hotel, restoran, sampai penyelenggara event atau EO. Mereka tampak hadir dalam acara table top yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure, Jln. Sutomo, Perintis, Medan.

Pimpinan Sidecomm Indonesia Nurainun Lubis menyambut baik event ini dan siap mendukung pelaksanaan MICE di Sumut. Menurutnya, kemampuan EO lokal tidak perlu diragukan lagi sebagai mitra kerja karena sudah terbiasa mengerjakan event-event besar termasuk event MICE berskala nasional dan internasional. Ia mencontohkan  peresmian tol Kuala Namu oleh Presiden Jokowi. Event ini adalah salah satu karya EO lokal, dalam hal ini Sidecomm Indonesia.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.